Konflik Manusia Dan Harimau Sumatera Kembali Terjadi Di Pelalawan, Berikut Penjelasan Kepala BBKSDA Riau

Pelalawan. Konflik Harimau Sumatera dengan Pekerja kembali terjadi di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Kabupaten Pelalawan.
Kepala Balai Besar KSDA (BBKSDA ) Riau Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut. ,M.M
Kepala Balai Besar KSDA Riau (BBKSDA ) Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut. ,M.M saat di konfirmasi awak media Selasa, 18/03/2025 melalui pesan siaran pers membenarkan bahwa ada konflik satwa Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan manusia di lokasi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Pelalawan kejadian pada hari kamis 13 maret 2025 sekira pukul 19.00 Wib.
Dan berdasarkan dari laporan pihak perusahaan PBPH ( Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) dan tim bergerak cepat menindak lanjuti laporan tersebut
Dengan kejadian tersebut, hingga menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 1 (satu) orang dan selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk mengambil langkah- langkah penanggulangan dan mendapatkan informasi secara lengkap.
Korban berjenis kelamin laki-laki berusia 50 Tahun yang merupakan pekerja perawatan/ weeding, mengalami luka berupa cakaran di kepala bagian belakang dan leher serta pada bagian daging paha atas kanan.
Sebagai tindakan pencegahan, untuk beberapa waktu kedepan BBKSDA Riau meningkatkan patroli di area rawan konflik, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertindak bilamana bertemu satwa Harimau Sumatera, serta mendorong penerapan sistem peringatan dini di sekitar wilayah yang berbatasan dengan habitat satwa liar.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, diharapkan upaya konservasi Harimau Sumatera dapat terus berjalan tanpa mengancam keselamatan manusia maupun kelestarian satwa liar.
BBKSDA Riau bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, swasta, akademisi, serta organisasi konservasi, terus menerus meningkatkan upaya mitigasi konflik satwa liar di Provinsi Riau.
Selanjutnya.BBKSDA Riau menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan jejak atau melihat keberadaan satwa Harimau Sumatera di sekitar pemukiman.
Laporan dapat disampaikan melalui call center BBKSDA Riau atau aparat desa setempat. Selain itu, untuk menjaga rantai makanan satwa di alam liar, BBKSDA Riau juga menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perburuan satwa yang biasa menjadi mangsa satwa Harimau Sumatera, seperti satwa Rusa dan Babi Hutan.terang Kepala BBKSDA Provinsi Riau Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut. ,M.M (Erizal)