WUKUF DI ARAFAH, PUNCAK IBADAH HAJI DAN KEUTAMAANNYA

#suarademokrasi.com

WUKUF DI ARAFAH, PUNCAK IBADAH HAJI DAN KEUTAMAANNYA

Oleh: Dr. Asep Ajidin, S.Pd.I., S.H., M.H.*

Secara bahasa, wukuf artinya berhenti. Dalam ibadah haji wukuf merupakan berhentinya segala aktivitas jemaah untuk berdiam diri di Padang Arafah yang dilakukan mulai dari tergelincirnya matahari pada 9 Zulhijah sampai terbitnya fajar pada 10 Zulhijah.

Saat melaksanakan wukuf, jemaah harus bermalam di Arafah sebagai puncak dari kesadaran setiap umat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hadis diriwayatkan, seseorang belum sah hajinya apabila tidak melakukan wukuf.

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ عَرَفَاتٌ فَمَنْ أَدْرَكَ عَرَفَةَ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ

Artinya : "Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda; Haji itu adalah wukuf di Arafah, maka barang siapa yang telah melakukan wukuf di Arafah sebelum terbit fajar, maka ia sungguh telah menjalankan haji" (HR Abu Dawud).

Keutamaan Wukuf di Arafah

Wukuf diiringi dengan beribadah untuk berdiam diri, bermunajat, membaca Al-Qur’an, salat, bersholawat, hingga berzikir.

1. Mendapatkan Ampunan

Ketika melakukan wukuf di Arafah diriwayatkan jika Allah SWT dan para malaikat turun ke langit dunia dan mengampuni para hambanya. Hal tersebut dijabarkan dalam hadis sebagai berikut.

إِذَا كَانَ يَوْمُ عَرَفَةَ إِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ إِلَى السَّمَاءِ فَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًا ضَاحِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ " فَتَقُولُ لَهُ الْمَلَائِكَةُ: أَيْ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ يَزْهُو وَفُلَانٌ وَفُلَانٌ قَالَ: يَقُولُ اللَّهُ: «قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ»

Artinya : "Pada hari Arafah, Allah turun ke langit dunia dan membanggakan mereka yang wukuf di hadapan para malaikat. Allah berkata, "Lihatlah hamba-hamba-Ku itu! Mereka datang dari segala penjuru dengan rambut kusut dan tubuh berdebu…saksikanlah oleh kalian, bahwa Aku telah mengampuni mereka". Para malaikat menyela, "Akan tetapi di sana ada si fulan dan si fulan?". Namun Allah berkata, "Aku telah mengampuni mereka" (HR. Abdurrazaq).

2. Dibebaskan dari Siksa Api Neraka

Hari ketika jemaah melakukan wukuf disebut juga sebagai hari Arafah, Allah SWT membebaskan hambanya dari siksa api neraka, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Muslim berikut.

مِن يومٍ أَكثرَ من أنْ يُعتِقَ اللهُ فيهِ عبداً من النارِ مِن يومِ عَرَفَةَ، وإنهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُباهي بهِمِ الملائكةَ فيقُولُ: ما أرادَ هؤلاءِ

Artinya : "Tiada hari di mana Allah banyak membebaskan hambanya dari api neraka lebih banyak dari hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekati hamba- Nya lalu memamerkan dan membangga-banggakan mereka di hadapan malaikat seraya berfirman apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

3. Doa yang Paling Terbaik

Keutamaan lainnya adalah doa pada hari Arafah merupakan doa yang terbaik dari segala doa yang dipanjatkan. Hal itu disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW yang dituliskan dalam hadis berikut.

خيرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يومِ عرفةَ، وخيرُ ما قُلتُ أنا والنبيُّونَ من قبلي: لا إلهَ إلاَّ اللهُ وحدَهُ لا شريكَ لَهُ، لهُ الملكُ ولهُ الحمدُ وهوَ على كُلِّ شيءٍ قديرٌ

Artinya : "Sebaik-baiknya doa adalah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah dan sebagus-bagusnya apa yang saya ucapkan dan diucapkan juga oleh nabi-nabi sebelum aku adalah La Ilaha Illallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai-in Qadir." (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha-Esa tiada sekutu baginya milik-Nya lah kerajaan dan hanya bagi Allah segala puji pujian dan Allah berkuasa atas setiap sesuatu." (HR Tirmidzi).

*Dosen STIH Putri Maharaja Payakumbuh dan Program Magister Manajemen (S2) Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim (ITBHAS) Bukittinggi.